Aku melepas sepatu di muka rumah dan segera
mengetuk pintu. Setelah aku mengucap salam, Bi Inem membukakan pintu untukku
dan mempersilakan aku masuk. Ia menawarkan bantuan pada ku untuk membawakan
tasku, yang aku tolak dengan halus. Kemudian aku minta padanya untuk membawakan
aku segelas Jus Wortel yang sangat aku sukai. Ia menurut dan masuk. Aku segera
masuk ke kamar untuk berganti pakaian. Cuaca sangat panas siang ini. Tidak biasanya
aku berkeringat sebanyak ini, bahkan ketika aku habis berolahraga. Aku segera
menyalakan AC. Sesaat kemudian terdengar ketukan halus di pintu kamarku.