Monday, September 2, 2013

Pacaran?

Assalamualaikum Warahmatullah wabarakatuh, sumimasen~ ketemu lagi nih, hahaha. Malam ini, nggak tahu kenapa gue nemu topik yang menurut gue cukup menarik buat didiskusikan. What is it? Yap! Pacaran!
Gara-gara ada seorang senior yang menyebut-nyebut tentang pacar, entah kenapa langsung terlintas aja gitu dibenak gue: pacaran itu justru bukan untuk orang dewasa, tapi untuk anak kecil! Why? Hajimemashooo~ :D


Well, well. Siapa sih gue? Ustadzah? Ibu haji? Penceramah? Bukaaaaaannn! Gue cuma mahasiswa biasa yang masih jauuuh dari predikat itu semua. Gue juga pernah pacaran, jadi gue bukan manusia yang luput dari dosa itu juga. Di sini gue cuma mau share apa yang sudah pernah gue alami dan apa yang ada dipikiran gue.
Buat kalian yang pernah pacaran pasti sudah pernah kan merasakan indahnya dibuai asmara? Dan pasti sudah pernah juga merasakan jungkir baliknya dunia kalian saat berusaha mendapatkan, mempertahankan, maupun mengakhiri hubungan kalian. Yap, itu juga pernah terjadi dengan gue.

Pasti kalian pernah merasakan hal seperti lirik berikut:
¯ Why do birds suddenly appear every time you are near,
Just like me they long to be close to you ….
Why do stars fall down from the sky every time you walk by,
Just like me they long to be close to you …. ¯

Ya ampuun, kalau dilihat dari lirik lagu Close to you dari Carpenters ini saja sudah pasti setiap ada kamu hatiku berbunga-bunga. Iya kaan? Ayo ngaku, ngaku! Hahaha. Tapi coba simak lirik yang ini:

¯ Saat air mata membasahi bumi yang tak akan bisa menghapus sepedih
Aku pun tak bisa saat kau meminta tuk bangkitkan lagi yang tlah lama mati
Biarlah, biarlah semua berlalu seperti waktu
Dan kini hadapi semua walaupun itu perih. ¯

Waduuh, galau tingkat dewa tuh kelihatannya. Lagu dari Andra and the Backbone yang berjudul Perih ini kan, yang paling cocok untuk kalian yang sedang memperjuangkan, mempertahankan, maupun dengan terpaksa mengakhiri hubungan kalian? Ayo ngakuuu. Hahaha.
Eits, jangan marah ya kalau gue dari tadi ngetawain kalian terus, soalnya ini memang sangat lucu! Gue pun sedang menertawakan diri gue sendiri, kebodohan gue yang sudah pernah jatuh ke keadaan yang sama dengan kalian: galau!
Kenapa kita harus menangis saat kita putus sama pacar kita? Padahal justru saat itu Allah mau memberi kita kebahagiaan dengan menjauhkan kita dari dosanya pacaran! Pacaran itu nggak cocok untuk kita yang sudah dewasa, alias sudah aqil baligh. Dan itu lebih cocok untuk mereka yang masih kecil atau belum aqil baligh.
Lihat saja! Mereka mau sayang-sayangan, pegangan tangan dengan lawan jenisnya pun tidak masalah. Karena mereka belum mendapat dosa atas hal tersebut. Kalau kalian mau bilang itu belum bisa disebut pacaran, sekarang gue mau tanya, pacaran itu apa sih memangnya? Kalau yang kalian sebut dengan pacaran itu: hubungan yang penuh dengan perhatian, cinta, kasih sayang, kesetiaan, dll, memang kalian pikir persahabatan tidak memenuhi persyaratan tersebut?
Kalau memang sudah sayang, sudah cinta, mampu dan mantap, yasudah tunggu apa lagi? Datangi saja walinya dan minta dia untuk menjadi pasangan sehidup semati yang akan diridhoi Allah. Dari pada pacaran? Terutama untuk wanita yang memang lebih sering disakiti. Jangan terbuai dengan FTV di saluran TV swasta! Karena memang itu hanya sebuah fiktif, yang bahkan jalan ceritanya saja sudah bisa gue tebak dengan jelas!
Sedangkan ini adalah dunia, kenyataan yang bahkan kita belum tahu apa yang akan terjadi dengan kita beberapa detik lagi? Gue bahkan belum tahu apa gue bisa share tulisan ini ke kalian, atau bahkan sekedar menyelesaikan tulisan ini.

Eh tuh kan mulai ngelantur. Yaudah lah, yang pasti pacaran itu bukan untuk kita yang sudah aqil baligh. Pacaran itu hanya untuk mereka yang masih mau bermain-main, atau ingin menjalankan keseriusan tapi masih pengecut alias belum siap apa-apa, istilahnya masih kecil! Jadi buat kalian anak-anak kecil, teruskan saja permainan kalian itu. Sudah tidak ada manfaatnya, mendapat dosa pula. Hahaa. Sedangkan bagi kalian yang sudah dewasa dan memiliki kemampuan, kenapa masih ditunda bagian ibadah yang penuh rahmat dan barokah ini? :)


Sekali lagi tulisan ini hanya opini gue belaka. Jikalau ada kesalahan maka itu karena kelalaian gue, sedangkan kebenaran itu datangnya dari Allah semata, jadi mohon maaf dan mohon kritikannya. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh :) | @MutiaRKinasih |

No comments:

Post a Comment