Assalamualaikum
Warahmatullah wabarakatuh, sumimasen~
ketemu lagi nih, hahaha. Malam ini, nggak tahu kenapa gue nemu topik yang
menurut gue cukup menarik buat didiskusikan. What is it? Yap! Pacaran!
Gara-gara ada
seorang senior yang menyebut-nyebut tentang pacar, entah kenapa langsung
terlintas aja gitu dibenak gue: pacaran itu justru bukan untuk orang dewasa,
tapi untuk anak kecil! Why? Hajimemashooo~ :D
Well, well. Siapa sih gue? Ustadzah? Ibu
haji? Penceramah? Bukaaaaaannn! Gue cuma mahasiswa biasa yang masih jauuuh dari
predikat itu semua. Gue juga pernah pacaran, jadi gue bukan manusia yang luput
dari dosa itu juga. Di sini gue cuma mau share apa yang sudah pernah gue alami
dan apa yang ada dipikiran gue.
Buat kalian yang
pernah pacaran pasti sudah pernah kan merasakan indahnya dibuai asmara? Dan
pasti sudah pernah juga merasakan jungkir baliknya dunia kalian saat berusaha
mendapatkan, mempertahankan, maupun mengakhiri hubungan kalian. Yap, itu juga
pernah terjadi dengan gue.
Pasti kalian
pernah merasakan hal seperti lirik berikut:
¯ Why do birds suddenly appear every time you are near,
Just like me they long to be close to you ….
Why do stars fall down from the sky every
time you walk by,
Just like me they long to be close to you ….
¯
Ya ampuun, kalau
dilihat dari lirik lagu Close to you
dari Carpenters ini saja sudah pasti setiap
ada kamu hatiku berbunga-bunga. Iya kaan? Ayo ngaku, ngaku! Hahaha. Tapi
coba simak lirik yang ini:
¯ Saat air mata membasahi bumi yang tak akan bisa menghapus sepedih
Aku pun tak bisa saat kau meminta tuk
bangkitkan lagi yang tlah lama mati
Biarlah, biarlah semua berlalu seperti waktu
Dan kini hadapi semua walaupun itu perih.
¯
Waduuh, galau
tingkat dewa tuh kelihatannya. Lagu dari Andra and the Backbone yang berjudul
Perih ini kan, yang paling cocok untuk kalian yang sedang memperjuangkan,
mempertahankan, maupun dengan terpaksa mengakhiri hubungan kalian? Ayo ngakuuu.
Hahaha.
Eits, jangan
marah ya kalau gue dari tadi ngetawain kalian terus, soalnya ini memang sangat
lucu! Gue pun sedang menertawakan diri gue sendiri, kebodohan gue yang sudah
pernah jatuh ke keadaan yang sama dengan kalian: galau!
Kenapa kita
harus menangis saat kita putus sama pacar kita? Padahal justru saat itu Allah
mau memberi kita kebahagiaan dengan menjauhkan kita dari dosanya pacaran!
Pacaran itu nggak cocok untuk kita yang sudah dewasa, alias sudah aqil baligh.
Dan itu lebih cocok untuk mereka yang masih kecil atau belum aqil baligh.
Lihat saja!
Mereka mau sayang-sayangan, pegangan tangan dengan lawan jenisnya pun tidak
masalah. Karena mereka belum mendapat dosa atas hal tersebut. Kalau kalian mau
bilang itu belum bisa disebut pacaran, sekarang gue mau tanya, pacaran itu apa
sih memangnya? Kalau yang kalian sebut dengan pacaran itu: hubungan yang penuh
dengan perhatian, cinta, kasih sayang, kesetiaan, dll, memang kalian pikir
persahabatan tidak memenuhi persyaratan tersebut?
Kalau memang
sudah sayang, sudah cinta, mampu dan mantap, yasudah tunggu apa lagi? Datangi
saja walinya dan minta dia untuk menjadi pasangan sehidup semati yang akan
diridhoi Allah. Dari pada pacaran? Terutama untuk wanita yang memang lebih
sering disakiti. Jangan terbuai dengan FTV di saluran TV swasta! Karena memang
itu hanya sebuah fiktif, yang bahkan jalan ceritanya saja sudah bisa gue tebak
dengan jelas!
Sedangkan ini
adalah dunia, kenyataan yang bahkan kita belum tahu apa yang akan terjadi
dengan kita beberapa detik lagi? Gue bahkan belum tahu apa gue bisa share
tulisan ini ke kalian, atau bahkan sekedar menyelesaikan tulisan ini.
Eh tuh kan mulai
ngelantur. Yaudah lah, yang pasti pacaran itu bukan untuk kita yang sudah aqil
baligh. Pacaran itu hanya untuk mereka yang masih mau bermain-main, atau ingin
menjalankan keseriusan tapi masih pengecut alias belum siap apa-apa, istilahnya
masih kecil! Jadi buat kalian anak-anak kecil, teruskan saja permainan kalian
itu. Sudah tidak ada manfaatnya, mendapat dosa pula. Hahaa. Sedangkan bagi kalian yang sudah dewasa dan memiliki kemampuan, kenapa masih ditunda bagian ibadah yang penuh rahmat dan barokah ini? :)
Sekali lagi
tulisan ini hanya opini gue belaka. Jikalau ada kesalahan maka itu karena
kelalaian gue, sedangkan kebenaran itu datangnya dari Allah semata, jadi mohon
maaf dan mohon kritikannya. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh :) |
@MutiaRKinasih |
No comments:
Post a Comment